Woensdag 17 April 2013

pemeriksaan fisik mulut

-->
PEMERIKSAAN FISIK MULUT

PEMERIKSAAN FISIK MULUT

A.    Pengertian
Pemeriksaan fisik mulut yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan pada mulut dengan atau tanpa alat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data yang menggambarkan kondisi klien yang sesungguhnya.
Teknik pemeriksaan pada mulut meliputi inspeksi, palpasi, dan perkusi (dilakukan hanya pada gigi).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan mulut yaitu :
ü  Pengkajian mulut dan faring dilakukan dengan posisi duduk
ü  Pencahayaan harus baik, sehingga semua bagian dalam mulut dapat diamati dengan jelas.
ü  Pengkajian di mulai dengan mengamati bibir, gigi, gusi, lidah, selaput lendir, pipi bagian dalam, lantai dasar mulut dan palatum/langit-langit mulut, kemudian faring.


B.     Indikasi
o   Pasien yang terinfeksi HIV
o   Stomatitis
o   Kanker orofaring
o   Gigi yan terinfeksi

C.     Kontra indikasi
ü  Klien dengan kondisi spasme
ü   Klien dengan kondidi koma


D.    Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan fisik mulut adalah untuk :
ü  mendapatkan informasi atau data yang menggambarkan kondisi klien yang sesungguhnya yaitu membedakan kondisi sehat dan penyakit.
ü  Menentukan kebutuhan hygiene oral
ü  Menentukan terapi keperawatan untuk klien dengan dehidrasi,asupan terbata, trauma oral atau obstruksi jalan nafas

E.     Alat yang digunakan
Ø  Senter
Ø  Spatel lidah atau kasa tunggal segi empat
Ø  Handscoon






 F.      Cara Kerja

Inspeksi :
1. Pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa dengan tinggi yang sejajar.
2. Amati bibir untuk mengetahui adanya kelainan kongenital, bibir sumbing, warna bibir (pucat, kemerahan, cyanosis), ulkus, lesi dan masa.
3. Lanjutkan pengamatan pada gigi dengan pasien dianjurkan membuka mulut.
4. Atur pencahayaan yang memadai dan bila diperlukan, gunakan penekan lidah untuk menekan lidah sehingga gigi akan tampak lebih jelas.
5. Amati keadaan setiap gigi mengenai posisi, jarak, gigi rahang atas dan bawah, ukuran, warna, lesi, atau adanya tumor. Amati juga secara khusus pada akar-akar gigi dan gusi.
6. Pemeriksaan setiap gigi dengan cara mengetuk secara sistematis, bandingkan gigi bagian kiri, kanan, atas dan bawah dan anjurkan pasien untuk memberi tahu bila merasa nyeri sewaktu diketuk.
7. Perhatikan pula ciri-ciri umum sewaktu melakukan pengkajian antara lain: kebersihan mulut dan bau mulut.
8. Lanjutkan pengamatan pada lidah dan perhatikan kesimetrisannya. Suruh pasien menjulurkan lidah dan amati mengenai kelurusan, warna, ulkus maupun setiap ada kelainan.
9. Amati selaput lendir mulut secara sistematis pada semua bagian mulut mengenai warna, adanya pembengkakan, tumor, sekresi, peradangan, ulkus dan perdarahan.
10.  Beri kesempatan pasien untuk istirahat dengan menutup mulut sejenak bila cape, lalu lanjutkan dengan inspeksi faring dengan cara pasien dianjurkan untuk membuka mulut, tekan lidah pasien ke bawah sewaktu pasien berkata “ah”. Amati faring terhadap kesimetrisan ovula.

Gb.1. bibir normalnya berwarna merah muda, simetris, halus, dan lembab.
Gb. 2. Inspeksi bagian dalam mukosa oral dari bibir bawah
Gb.3. Retraksi mukosa bukal memungkinkan visualisasi yang bersih.
Gb.4. permukaan bawah dari lidah sangat bersifat vaskuler.
Gb.5. palatum keras bertempat dibagian anterior didalam atap mulut
Gb.6. spatel lidah memungkinkan perawat melihat uvula dan bagian posterior dari palatum lunak.

Palpasi
Palpasi pada pengkajian mulut dilakukan terutama bila dari inspeksi belum diperoleh data yang meyakinkan. Tujuan palpasi adalah untuk mengetahui bentuk dan setiap ada kelainan pada mulut dapat diketahui dengan palpasi, yang antara lain meliputi pipi, dasar mulut, palatum/langit-langit mulut dan lidah.
Cara palpasi agar tidak muntah
1. Atur posisi pasien duduk menghadap pemeriksa.
2. Anjurkan pasien untuk membuka mulut.
3. Pegang pipi diantara ibu jari dan jari telunjuk (jari telunjuk berada di dalam). Bila ada pembengkakan determinasikan menurut ukuran, konsistensi, hubungan dengan daerahsekitarnya dan adanya nyeri.
4. Lanjutkan dengan palpasi pada palatum dengan jari telunjuk dan rasakan terhadap adanya pembengkakan dan fisura.
5. Palpasi dasar mulut dengan cara pasien disuruh mengatakan “el” kemudian palpasi dilakukan pada dasar mulut secara sistematis dengan jari telunjuk tangan kanan. Bila diperlukan beri sedikit penekanandengan ibu jari dari bawah dagu untuk mempermudah palpasi.Catat bila di dapatkan pembengkakan.
6. Palpasi lidah dengan cara pasien disuruh menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kassa steril menggunakan tangan kiri. Dengan jari penunjuk tangan kanan lakukan palpasi lidah terutama bagian belakang dan batas-batas lidah.

Cara pemeriksaan lidah :
1.     Pemeriksaan bentuk dan warna lidah
Ø  Penderita membuka mulut tanpa menjulurkan lidah
Ø  Doperiksa warna pada malam hari

2.     Pemeriksaan banyaknya dan distribusi papila lidah
Ø  Penderita diminta menjulurkan lidah
Ø  Diselidiki lapisan lidah. Atrofi papila & peradangan

Pembagian keadaan lidah menurut Palma :
v  Lidah normal                  : jumlah dan struktur papila normal
v  Lidah desquamasi          : jumlah P.Filiformis berkurang
  jumlah P.Fungiformis normal
v Lidah atrofi                     : P.Filiformis tidak ada
  P.Fungiformis berkurang

3.     Tonus lidah
Dengan cara digital / bimanual
Bila tonus lidah / anemia
Tonus lidah / intestinal sclerous
Glositis pada syphilis

4.     Lesi yang mungkin ada pada lidah
Kelainan pada lidah
·         Kelaianan karena anomaly dalam perkembangan lidah
·         Perubahan pada lapisan lidah
·         Identitas pada tepi lidah
·         Juga karena trauma
·         Black hairy tongue
·         Benigna migratory glossitis
·         Glossodynia / glosspyrosis







KELAINAN LIDAH

1.      KELAINAN ANOMALI DAN PERKEMBANGAN LIDAH

A.    Ankyloglossia = Tongue tie
Tidak ada / pendeknya frenulum lingue lidah, letak frenulum dekat sekali ke ujung lidah.Hal ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas.
 Terbagi atas :
Ø  True tongue tie (komplit ankyloglossia)
Ø  Mild ankyloglossia, frenulum sedikit pendek
Terapi : eksisi frenulum

B.     Bifid tongue = cleft tongue
Penyatuan lidah sebagian / ujung lidah terbelah jarang dijumpai

C.     Fissure tongue yang abnormal = Scrotal tongue
Bentuk fisure  macam-macam :
-          Simetris
-          Bentuk groove / lekukan
Bisa juga sindrom keturunan : - Melkerson Losenthal Syndrome

D.    Median Rhomboid Glossitis (MRG)
Anomali pada perkembangan lidah disebabkan persistensi dari tuberculum impar.
 Tanda-tandanya :
1.      Biasanya dari pria (78-80%) berumur 30-40 tahun
2.      Tak ada keluhan kecuali peradangan
3.      Berupa dataran agak meninggi / berlobus-lobus / berlekuk
4.      Tidak ditumbuhi papila
5.      Terletak digaris tangah lidah sebelah anterior à P. Circum Valalta
6.      Berbentuk belah ketupat (rhomboid)
7.      Berwarna merah tua
8.      Sering pasien cemas karena : Ca Phobi

E.     Macroglogssia / microlossia
1.      Macroglossia
Dijumpai pada cretinism dan mongolism
Terdapat pada Lymphongiotomatus dan proses Heamangioma
Merupakan faktor keturunan

Tanda-tanda : bicara lambat, berat, suara rendah
(cretinism)à tiroid
Akibatnya :
·         Terdapat diastema dari gigi
·         Maloklusi
·         Merupakan predisposisi penyakit periodontal
Terapi : langsung penyebab
 2.      Perubahan lapisan lidah
Karena  :
*        Atrofi papila
*        Bertambah tebalnya lapisan lidah

a.       Atrofi lidah
Atrofi dari papilla filiformis dan papilla fungiformis. Papilla circum valata dan foliata tidak mengalami atrofi

Etiologi : gangguan satu / lebih enzim sistem oksidasi
Lidah karena devisiensi :
1.      Defisiensi vit B2 :
*        Warna lidah merah ungu
*        Papilla Fungiformis atrofi, membesar dan oedem
*        Papilla Fungiformis bergranul
*        Ada identasi lidah

2.      Defisiensi Nicotinic Acid
*        Lidah atrofi
*        Merah, licin
*        Edentasi
3.      Penyakit sistemik
4.      Penderita alkoholism


b.      Bertambahnya lapisan lidah
Tongue coating pada papilla foliformis dan fungiformis karena sisa makanan, sel epitel mayi dan mikroorganisme

3.      Identitas pada pinggiran lidah
Berupa lekuk di sepanjang sisi lidah
Etiologi :
ü  Kebiasaan menekan lidah pada gigi
ü  Peradangan lidah : stomatitis, erythema multiform, anemia, def vit B kompleks, DM.
 4.      Luka pada lidah karena trauma
Sering terjadi karena lidah terletak diantara gigi geligi.
Etiologi :
trauma akibat jatuh, tertpukul, epilepsy, tergigit, prosedur perawatan gigi.
5.      Black hairy tongue : lingua nigra
Gambaran klinis :
Ø  Memanjangnya papilla filiformis
Ø  Ada rambut halus
Ø  Pigmen hitam pada lidah
Ø  Hiperplasi dan hyperkeratinisasi
Pseudo Black Hairy Tongue à karena makanan / obat-obatan
True Black Hairy Tongue à karena pigmen jamur warna hitam
6.      Benign migratory glossitis
Disebut juga :
ü  Geographic Tongue
ü  Wandering Rush
Inflamasi pada lidah yang tidak diketahui penyebabnya.
Bercak-bercak pada punggung lidah tanpa adanya papilla filiformis.Timbul dan hilangnya papilla formis belum diketahui sebabnya.
Gambaran klinis :
·         Sepeti peta
·         Meluas dan dapat berpindah
·         Berupa bintik macular warna pink
·         Sering terdapat pada anak-anak dan wanita
·         Tidak ada keluhan Ca.phobi
Etiologi :diduga karena pengurangan enzim karatinase


7.      Glossodynia / glossopyrosis
Glossodynia akibatnya lidah terasa sakit
Glossopyrosis à lidah terasa panas/terbakar
Kedua-duanya disebabkan oleh :
Ø  Gangguan sistemik
Ø  Nutrisi
Ø  Psyhosomatik


Celah Bibir dan Celah Langit-langit adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut. Celah bibir (Bibir sumbing) adalah suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung. Celah langit-langit adalah suatu saluran abnormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju ke saluran udara di hidung
Penyebabnya mungkin adalah mutasi genetik atau teratogen (zat yang dapat menyebabkan kelainan pada janin, contohnya virus atau bahan kimia). Pengobatan melibatkan beberapa disiplin ilmu, yaitu bedah plastik, ortodontis, terapi wicara dan lainnya.


Berikut ini adalah beberapa penyakit lidah:

SARIAWAN
Sariawa atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh


KANKER LIDAH
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Penyebaran kanker ini  bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral menuju dasar mulut. 

MAKROGLOSIA
Mkroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm

MIKROGLOSIA
Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah

LIDAH DENGAN FISURA (SCROTAL TONGUE)
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau dalam tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa mengakibatkan iritasi

GLOSOPTOSIS
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belakang.Pada bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.


KELAINAN KONGENITAL1
 Kelainan Celah Bibir dan PalatumKelainan celah bibir dan palatum merupakan salah satu cacat bawaan lahir yang biasanya terjadi pada masa embrional antara minggu VI sampai dengan X dari kehidupan embrio Sedangkan celah palatum terjadi akibat gagal bersatunya prosesus palatinus lateralis kanan dan kiri.


Kelainan pada gusi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya sering disebut gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan baik. Tetapi bila terjadi perdarahan terus-menerus biasanya gigi akan menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan sendirinya. 
Penyakit pada gusi memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
 
1.
   Rasa tidak enak pada gigi disertai bau mulut. 
2.
   Gusi terlihat memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi perdarahan. 
3.
    Tanggalnya gigi dengan disertai rasa sakit saat mengunyah dan sensitif terhadap perubahan suhu. 
4.
     Terjadi penimbunan karang gigi yang berwarna coklat, dan mengeras pada permukaan gigi. 
Apabila keadaan tersebut terjadi maka segera kunjungi dokter gigi, agar dilakukan pembersihan karang gigi dan dokter gigi akan memberikan beberapa saran seperti menjaga kebersihan mulut yang baik, menghindari merokok dan nutrisi yang seimbang.

1. Pembengkakan pada gusi
Pembengkakan yang terjadi pada gusi dapat disebabkan adanya peradangan pada gigi maupun pada gusi
 
2. Stomatitis apthosa (sariawan) 
Sariawan yang sering terjadi pada rongga mulut, dapat disebabkan oleh adanya trauma (adanya gigi yang tajam, makanan yang merangsang) maupun karena kurangnya konsumsi vitamin.
       Penyebab terjadinya sariawan adalah rasa stres yang kadang-kadang tanpa disadari.Perawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian salep yang dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru agar luka segera menutup, hindari stres, dan kurangi makanan yang merangsang. 
3. Warna putih pada lidah akibat air susu 
Warna putih pada lidah sering kita dapatkan pada bayi yang meminum susu. Sisa-sisa air susu yang menempel pada lidah akan mengalami fermentasi sehingga merangsang untuk timbulnya jamur
dan faktor pencetus terjadinya proses fermentasi. Apabila warna putih terlihat sangat tebal dan menimbulkan bau yang kurang sedap, maka hendaknya diberikan obat anti jamur, namun bila belum terlalu parah dapat dilakukan penyikatan lidah dengan menggunakan sikat lidah yang lunak

Ada banyak jenis kelainan pada gigi dan mulut. Saking banyaknya, sampai-sampai harus ada Fakultas Kedokteran Gigi yang didirikan otonom. Pada umumnya, kelainan tersebut disebabkan oleh faktor herediter (keturunan), gangguan perkembangan, dan gangguan metabolik.

Kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi diklasifikasikan menjadi :
1.   Kelainan Jumlah Gigi.
Disebabkan adanya gangguan selama proses inisiasi ketika terjadi perkembangan lamina dental dan tahap tuntas. Kelainan bersifat herediter.
Macam – macam kelainan jumlah gigi :
ü  Supernumerary teeth.
Adalah bentuk gigi tambahan di antara dua gigi dengan bentuk dan ukuran abnormal.
ü  Anodontia.
Adalah tidak berkembangnya sebagian atau seluruh gigi. Anodontia ada yang sifatnya total yakni tidak ada sama sekali gigi pada rahang. Dan ada juga yang sifatnya parsial yakni masih terdapat sejumlah gigi pada rahang. Gigi yang sering mengalami anodontia parsial adalah  insisivus lateral atas, molar (geraham belakang) tiga atas dan bawah, dan premolar (geraham depan) dua bawah.



2.   Kelainan Bentuk Gigi.
Macam – macam kelainan bentuk gigi :
ü  Geminasi : Adalah kelainan gigi yang terjadi karena satu benih gigi terbagi dua pada proses invaginasi, sehingga terbentuk dua gigi yang tidak sempurna.
ü  Fusi : Adalah penyatuan sebagian atau seluruh dua benih gigi selama pertumbuhan. Secara klinis terlihat sebuah gigi yang besar dan jumlah gigi dalam rahang kurang.
ü  Konkresens : Adalah salah satu bentuk fusi yang terjadi setelah akar terbentuk sempurna, sehingga penyatuan hanya terjadi pada sementum akar gigi.
ü  Dilaserasi : Adalah penyimpangan pertumbuhan gigi sehingga hubunganaksial antara mahkota dan akar berubah.
ü  Dens in dente : Adalah gigi yang terbentuk dalam gigi. Kelainan ini dapat menyebabkan retensi sisa makanan, sehingga timbul karang gigi.
ü  Taurodontia : Adalah pelebaran ruang pulpa dengan karakteristik seperti tanduk sapi.
ü  Akar dan Tonjol Gigi Tambahan : yaitu terdapat cabang atau akar tambahan dengan saluran akar utama pada 1/3 apeks akar.
ü  Akar Bersegmen : Adalah akar yang terpisah dari bagian yang lain sehingga menjadi dua segmen.
ü  Akar Pendek : Pertumbuhan akar yang tidak sempurna karena kelenjar hipofisis kurang aktif, sehingga akar pendek sedangakan mahkota normal.
ü  Hipersementosis : Adalah sementum yang berlebihan di sekitar akar gigi karena kelainan lokal atau sistemik, misalnya akibat inflamasi pulpa atau gangguan metabolik.
ü  Mutiara Enamel ( Enameloma ) : Adalah suatu endapan email kecil disekitar apikal dentin akibat pertautan sementum dan email seperti mutiara.
ü  Gigi Hutchinson : Adalah bentuk gigi abnormal pada sifilis kongenital.
ü  Odontoma : Adalah pembentukan abnormal jaringan gigi karena gangguan pada folikel akibat trauma atau infeksi.
3.   Kelainan Warna Gigi.
   Di klasifikasikan menjadi :
Ø  Gigi Kuning.
Ø  Gigi Coklat.
Ø  Gigi Biru sampai biru kehijauan.
Ø  Gigi putih atau opak kekuningan.
Ø  Gigi Coklat Kemerahan.
Ø  Gigi Coklat Keabu – abuan.
Ø  Diskolorasi beberapa warna.
 4.   Kelainan Struktur Jaringan Gigi.
Terjadi karena ketidakseimbangan pertumbuhan sebagian atau seluruh jaringan gigi.
Kelainan ini di klasifikasikan :
Ø  Sindrom Herediter.
Pada enamel berupa amelogenesis imperfekta, yaitu hipokalsifikasi enamel herediter dan hipoplasia enamel herediter.
Ø  Manifestasi Penyakit Lain.
Dental fluorosis, hipoplasia akibat penyinaran dengan radiasi, hipoplasia karena kekurangan vitamin D.

5.   Kelainan Erupsi Gigi.
Di klasifikasikan menjadi :
Ø  Erupsi Prematur.
Erupsi yang terjadi sebelum waktunya. Terdapat gigi sulung atau gigi tetap pada waktu bayi dilahirkan atau pada usia beberapa hari.
Ø  Erupsi Lambat.
Erupsi yang terjadi melewati waktu yang seharusnya.
Ø  Ankilosis.
Adalah tidak terdapat membran  periodontal diantara akar gigi dan tulang, sehingga gigi langsung melekat pada tulang.

6.   Kelainan Ukuran Gigi.
  Di klasifikasikan menjadi :
Ø  Mikrodontia ( dwarfisme ) :Adalah ukuran gigi lebih kecil dari normal.
Ø  Makrodontia :Adalah ukuran gigi lebih besar daripada gigi normal. Terbagi menjadi, True mcrodontia terjadi pada seluruh gigi penderita gigantisme, sedangakan False macrodontia terjadi pada beberapa gigi dan biasanya insisivus dan kaninus.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking